Terkadang,
Aku perlu waktu,
Untuk sendirian..
Tanpa ditanya kenapa,
Kerna,
Aku pun tidak pernah tahu,
Alasannya kenapa….
Jika tak sekuat hujan yang menyatukan langit dan bumi, jadilah selembut doa yang menyatukan harapan dan takdir”
Terkadang,
Aku perlu waktu,
Untuk sendirian..
Tanpa ditanya kenapa,
Kerna,
Aku pun tidak pernah tahu,
Alasannya kenapa….
Mencintai atau dicintai?
Lautan cinta sedang kau renangi..
Ingin rasanya untuk aku lari,
Lari meninggalkan semua yang terjadi disini..
Untuk apa lagi aku bertahan,
Kalau hanya untuk melihat kamu bahagia bersama si dia..
Aku sudah tidak punya alasan mengapa aku perlu terus bertahan..
Kerna,
memandangmu pun sudah buat aku tersiksa,
memandangmu membuatkan aku kembali ingat saat bahagia kita,
Dan memandangmu juga mengingat aku saat kau langkah pergi meninggalkanku.
Sungguh tega sayang,
Aku kau tinggalkan tanpa alasan,
Tanpa sepatah kata,
Dan paling menyakitkan,
Kau tinggalkan aku tanpa menoleh walau sedikit pun!
Di bawah pohon itu,
Seraya aku pejamkan mata,
Dapat kurasakan hangatnya tubuhku dipelukmu,
Seerat mungkin sepertinya tidak mahu melepaskanku,
Aku bahagia sekali..
Setiap ucapan dari bibirmu membuatku senang,
Kata-kata cinta, rindu dan sayang tidak pernah terlupakan,
Aku sepertinya bidadari yang satu untukmu,
Itu sering kali kau ucapkan,
Aku bahagia lagi mendengarnya..
Untuk seketika aku membuka mata,
Untuk melihat kamu disisiku,
Aku tersenyum lagi kali ini,
Kau masih ‘tiada’ sayang…..
Aku pasrah,
Sendiri lagi saat ini,
Di bawah pohon itu…
Terkadang, Aku perlu waktu, Untuk sendirian.. Tanpa ditanya kenapa, Kerna, Aku pun tidak pernah tahu, Alasannya kenapa….